Kamis, 21 Maret 2013

Darwisy yang Tersembunyi



Dikisahkan pula bahwa putra Maulana pernah bertanya kepada ayahnya apakah yang dimaksud dalam pernyataan bahwa darwisy yang sejati selalu “tersembunyi”---atau, dengan kata lain, dia menjaga dirinya tetap “tersembunyi.” Apakah pernyataan itu berarti bahwa dia menyamar dengan pakaian, atau apakah itu merupakan sikap mental?
Jawab Maulana begini: “Bisa dua-duanya : bahkan dalam memilih pekerjaan untuk menyembunyukan upaya sejatinya mencari Jalan itu, misalnya, “lanjut Maulana, “beberapa sufi menulis syair yang menggambarkan cinta---dan orang-orang menganggap cinta itu cinta jasmaniah—sufi lainnya terlibat dalam perdagangan (seperti Baba Fariddudin ‘Atthaar, yang ahli kimia dan mempunyai toko kimia di sebuah pasar ). Yang lainnya berkonsentrasi menulis karya sastra, dan yang lainnya lagi mungkin memenuhi panggilan tugas yang lain pula. Semua ini dirancang untuk “menyembunyikan” diri mereka yang sesungguhnya. Ini mereka lakukan agar mereka tidak “diusik” oleh orang-orang yang mengejar kepentingan duniawi. Bahkan, ada kelompok lain yang secara sengaja melakukan tindakan-tindakan yang mungkin tidak disetujui masyarakat, sehingga orang-orang yang hanya memikirkan dunia tidak akan menunggu mereka. Karena itulah diriwayatkan bahwa Nabi pernah berkata, “Allah menyembunyikan “Orang-orang Salih yang sejati.” Maka segala cara mereka tempuh untuk menemukan kedamaian pikiran agar bias mengikuti Jalan itu, yang bias terhalang oleh adanya pencemaran dari urusan dunia---dari orang-orang yang tujuan dan keinginan satu-satunya adalah meraih keuntungan materi, meskipun harus mengorbankan apa saja. Yang dikorbankan adalah bidang dan aktivitas mistis dan spiritual serta kecintaan kepada Yang Selalu Ada sekarang, Nanti, dan Dahulu. Kemudian Maulana membaca syair sebagai berikut :
          Mengetahu sepanjang waktu---semuanya,
          Namun mereka tetap tersembunyi dan mencari.
          Dimata dunia merka tampak
          Lain dari diri merkea yang sesungguhnya.
          Namun tak sekejap pun,
          Orang banyak melihat mereka
          Sebagaimana yang sesungguhnya.
          Dalam cahaya batin mereka mengembara
          Membuat mukjizat menjadi nyata,
          Dan tetap saja tidak ada yang tahu
          Siapa mereka sebenarnya.
          Bahkan dengan segera Sufi yang Lebih Kecil, Abdal,
          Tidak begitu tahu siapa mereka sebenarnya :
          Keadaan lahir-batin mereka,
          Merupakan misteri bagi semua orang.

Sumber : 100 Kisah Kearifan Rumi

0 komentar: