Kamis, 21 Maret 2013

Orang Bijak dan Halwa

Seorang sufi membelanjakan uang seperti air saja untuk membiayai amalan-amalan baiknya, tanpa memikirkan dari mana asal uang itu, dan karenanya dia selalu dibelit utang.

Akhirnya, ketika dia sedang menanti ajal, orang-orang yang memberinya utang berkumpul di sekelilingnya, menuntutnya melunasi utangnya.

Orang bijak itu mendengar seorang penjual daging manis di jalan meneriakkan dagangannya, dan dia menyuruh orang meminta seluruh persediaan halwa dari anak itu.

Makanan itu dibagikan kepada para penagih utang tersebut. Ketika tiba waktunya untuk membayarnya, sang Sufi berkata bahwa dia tidak punya uang. Toh dia sudah mau mati.
Anak itu benar-benar bingung, dan mengutuk semua sufi dan perbuatan mereka.

Kejadian ini membuat para pemberi utang merasa senasib dengan anak tersebut, dan menambah rasa permusuhan mereka, sehingga mereka menganggap sufi itu sebagai penjahat.

Sumber : 100 Kisah Kearifan Rumi

0 komentar: