Dikisahkan pula bahwa putra
Maulana pernah bertanya kepada ayahnya apakah yang dimaksud dalam pernyataan
bahwa darwisy yang sejati selalu “tersembunyi”---atau, dengan kata lain, dia
menjaga dirinya tetap “tersembunyi.” Apakah pernyataan itu berarti bahwa dia
menyamar dengan pakaian, atau apakah itu merupakan sikap mental?
Jawab Maulana begini: “Bisa
dua-duanya : bahkan dalam memilih pekerjaan untuk menyembunyukan upaya
sejatinya mencari Jalan itu, misalnya, “lanjut Maulana, “beberapa sufi menulis
syair yang menggambarkan cinta---dan orang-orang menganggap cinta itu cinta
jasmaniah—sufi lainnya terlibat dalam perdagangan (seperti Baba Fariddudin
‘Atthaar, yang ahli kimia dan mempunyai toko kimia di sebuah pasar ). Yang
lainnya berkonsentrasi menulis karya sastra, dan yang lainnya lagi mungkin
memenuhi panggilan tugas yang lain pula. Semua ini dirancang untuk
“menyembunyikan” diri mereka yang sesungguhnya. Ini mereka lakukan agar mereka
tidak “diusik” oleh orang-orang yang mengejar kepentingan duniawi. Bahkan, ada kelompok lain yang secara sengaja melakukan
tindakan-tindakan yang mungkin tidak disetujui masyarakat, sehingga orang-orang
yang hanya memikirkan dunia tidak akan menunggu mereka. Karena itulah
diriwayatkan bahwa Nabi pernah berkata, “Allah menyembunyikan “Orang-orang
Salih yang sejati.” Maka segala cara mereka tempuh untuk menemukan kedamaian
pikiran agar bias mengikuti Jalan itu, yang bias terhalang oleh adanya
pencemaran dari urusan dunia---dari orang-orang yang tujuan dan keinginan
satu-satunya adalah meraih keuntungan materi, meskipun harus mengorbankan apa
saja. Yang dikorbankan adalah bidang dan aktivitas mistis dan spiritual serta
kecintaan kepada Yang Selalu Ada sekarang, Nanti, dan Dahulu. Kemudian Maulana
membaca syair sebagai berikut :
Mengetahu
sepanjang waktu---semuanya,
Namun
mereka tetap tersembunyi dan mencari.
Dimata
dunia merka tampak
Lain
dari diri merkea yang sesungguhnya.
Namun
tak sekejap pun,
Orang
banyak melihat mereka
Sebagaimana
yang sesungguhnya.
Dalam
cahaya batin mereka mengembara
Membuat
mukjizat menjadi nyata,
Dan
tetap saja tidak ada yang tahu
Siapa
mereka sebenarnya.
Bahkan
dengan segera Sufi yang Lebih Kecil, Abdal,
Tidak
begitu tahu siapa mereka sebenarnya :
Keadaan
lahir-batin mereka,
Merupakan
misteri bagi semua orang.
Sumber : 100 Kisah Kearifan Rumi
0 komentar:
Posting Komentar