Seorang sufi tiba di suatu
pemukiman para sufi, dan membawa keledainya di kandang.
Penghuni tempat itu sangat
miskin, dan mereka mengambil hewan itu lalu menjualnya.
Dengan uang itu mereka membeli
segala macam makanan lezat dan, karena sangat gembira mendapatkan keberuntungan
itu, mereka menari dan menyanyi.
Sufi tamu itu, yang ikut senang
melihat kegembiraan mereka dan keramahan sambutan mereka, bergabung dalam
kemeriahan itu, dan berteriak-teriak sepreti mereka:”Keledainya sudah hilang”
berkali kali.
Keesokan harinya, ketika sufi
itu ingin meneruskan perjalanannya, dia tidak melihat siapa pu disana kecuali
pelayannya sendiri. Dia menyuruhnya mengambilkan keledainya.
Pelayan itu menjelaskan bahwa
para sufi telah membawa pergi keledainya.
“Mengapa kau tidak mengatakan
padaku, padahal kau bertugas menjaganya?” tuntut sang sufi.
“Saya telah berkali-kali ingin
mengatakannya kepada Anda, tetapi setiap kali saya mendekati Anda, Anda
berteriak,”Keledainya sudah hilang’, jadi saya kira Anda sudah tahu apa yang
terjadi dengan keledai itu”, jelas pelayan itu.
Sang sufi menyadari bahwa
tingkah-lakunya yang hanya ikut-ikutan itu merupakan penyebab kerugiannya.
Sumber : 100 Kisah Kearifan Rumi
0 komentar:
Posting Komentar